Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Materi Kebijakan Fiskal Mapel Ekonomi kelas 11 SMA/MA

Materi Kebijakan Fiskal Mapel Ekonomi kelas 11 SMA/MA - Hai adik adik apa kabar? semoga dalam keadaan sehat saja ya, masih bersama kakak rumpunnews, kali ini kakak ingin membagikan materi mengenai Kebijakan Fiskal yang di susun dari mata pelajaran Ekonomi untuk adik adik kelas XI SMA/MA, materi ini juga sudah dilengkapi dengan latihan soal serta kunci jawaban. Semoga bisa bermanfaat yah. Semangat!!

Materi Kebijakan Fiskal Mapel Ekonomi kelas 11 SMA/MA
Materi Kebijakan Fiskal Mapel Ekonomi kelas 11 SMA/MA

Anak-anak perhatikan kedua gambar di atas! Gambar yang sisi sebelah kiri menunjukkan seseorang yang sedang melakukan transaksi di suatu pasar dengan membawa satu gerobak uang kertas, sementara gambar di sebelahnya menunjukkan satu lembar uang kertas dengan nilai nominal 100 miliar dollar. Melihat kedua gambar tersebut apa yang anak-anak pikirkan? 


Ya benar, dari kedua gambar tersebut menunjukkan bahwa uang di negara tersebut sangat tidak bernilai, hanya untuk mendapatkan beberapa kilo gandum atau beras diperlukan segerobak uang kertas.  
 
Hal ini bisa terjadi karena di negara tersebut telah terjadi inflasi yang sangat tinggi dan tidak terkendali. Pemerintah dalam hal ini Bank Sentral selalu mencetak uang dengan jumlah yang cukup besar untuk mencukupi kebutuhannya. Jumlah uang yang beredar sangat banyak dan pada akhirnya terjadi kondisi seperti gambar di atas. 
 
Tentu kita tidak menginginkan hal itu terjadi ne negara Indonesia tercinta ini, untuk itu pemerintah harus mampu membuat kebijakan yang tepat untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat. Kebijakan itulah yang dimaksud dengan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Pada modul ini kita akan bersama-sama mempelajari tentang kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. 

Istilah
  • Anggaran berimbang: adalah anggaran yang disusun dengan jumlah total pendapatan sama dengan jumlah pengeluaran total sehingga stabilitas ekonomi dapat terjaga dengan baik.  
  • Anggaran defisit: adalah anggaran yang disusun dengan jumlah pengeluaran lebih besar dibanding dengan pendapatan negara. Hal ini umumnya diatasi dengan beberapa kebijakan, diantaranya: menciptakan uang baru, melakukan pinjaman (dalam/luar negeri).  
  • Anggaran dinamis: adalah anggaran yang disusun selalu meningkat dibanding dengan tahun anggaran sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan berusaha meningkatkan pendapatan dan melakukan penghematan pada sisi pengeluaran sehingga tabungan pemerintah dapat meningkat. 
  • Anggaran surplus: adalah anggaran yang disusun dengan jumlah pendapatan lebih besar dari jumlah pengeluaran total pemerintah. Anggraan surplus dilakukan pemerintah untuk menekan laju inflasi di masyarakat karena kelebihan jumlah uang yang beredar. 
  • Deflasi: adalah suatu periode dimana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Bila inflasi terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar. Salah satu cara menanggulangi deflasi adalah dengan menurunkan tingkat suku bunga. 
  • Inflasi: adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terusmenerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. 
  • Kebijakan cadangan kas di bank (cash ratio policy): adalah kebijakan bank sentral untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan menaikkan atau menurunkan jumlah cadangan  kas minimum yang ada di bank.  
  • Kebijakan diskonto (discount policy): adalah kebijakan bank sentral untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan mengubah (menaikkan atau menurunkan) tingkat suku bunga bank umum.  
  • Kebijakan dorongan moral (moral suasion): adalah suatu kebijakan dimana bank sentral dapat memengaruhi jumlah uang beredar dengan berbagai pengumuman, pidato, dan edaran yang ditujukan kepada bank umum dan pelaku moneter lainnya. Lsinya dapat berupa ajakan ataupun larangan untuk menahan atau melepaskan pinjaman dan tabungan. 
  • Kebijakan fiskal: adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah untuk membelanjakan dananya tersebut dalam rangka melaksanakan pembangunan. Atau dengan kata lain, kebijakan fiscal adalah kebjakan pemerintah yang berkaitan dengan penerimaan atau pengeluaran negara. 
  • Kebijakan kredit selektif: adalah kebijakan dapat diambil oleh bank sentral pada saat ekonomi sedang mengalami gejala inflasi. Kebijakan ini dilakukan dengan memperketat syarat-syarat pemberian kredit kepada masyarakat atau yang sering disebut dengan syarat 5c (character, capacity, collateral, capital dan condition). 
  • Kebijakan moneter: adalah tindakan yang dilakukan oleh otoritas moneter (bank sentral) untuk mempengaruhi jumlah yang beredar dan kredit yang pada akhirnya akan mempegaruhi kegiatan ekonomi masyarakat. 
  • Kebijakan operasi pasar terbuka (open market policy): adalah salah satu kebijakan yang diambil bank sentral untuk mengurangi atau menambah jumlah uang beredar dengan cara menjual atau membeli surat-surat berharga seperti sbi. 
  • Kompetensi dasar: kemampuan minimal dalam mata pelajaran yang harus dimiliki oleh lulusan; kemampuan minimum yang harus dapat dilakukan atau ditampilkan oleh siswa untuk standar kompetensi tertentu dari suatu mata pelajaran. 
  • Materi pembelajaran: bahan ajar minimal yang harus dipelajari siswa untuk menguasai kompetensi dasar. 
  • Silabus pembelajaran: susunan teratur materi pembelajaran mata pelajaran tertentu pada kelas/semester tertentu. 

A. Tujuan Pembelajaran 

Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan siswa mampu menganalisis kebijakan fiskal dan menyajikan hasil analisis kebijalan fiskal untuk dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari dengan cermat dan penuh tanggung jawab. 
 

B. Uraian Materi 

1. Pengertian kebijakan fiskal 

Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara menyebutkan bahwa presiden memberikan kuasa pengelolaan keuangan dan kekayaan negara kepada menteri keuangan selaku pengelola fiskal dan  wakil peerintah dalam pemilikan kekayaan negara yang dipisahkan. Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat memengaruhi variabel-variabel yang berkaitan dengan keuangan negara. 

Dengan demikian kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah dalam pengelolaan keuangan negara. Kebiajakan fiskal terbatas pada sumber-sumber penerimaan dan alokasi pengeluaran negara yang tercantum dalam APBN dan semua itu untuk mengarahkan kondisi perekonomian menjadi lebih baik. 
 
2. Peran kebijakan fiskal 

Pada kenyataannya transaksi dan volume pengeluaran negara cenderung lebih cepat dibandingkan dengan meningkatnya pendapatan nasional. Dengan demikian peranan kebijakan fiskal pemerintah adalah turut menentukan tingkat pendapatan nasional yang lebih besar. 

Bagi negara maju peranan kebijakan fiskal pemerintah makin besar dalam mekanisme pembentukan tingkat pendapatan nasional terutama dimaksudkan agar pemerintah lebih mampu memengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari banyaknya pengangguran, tingkat inflasi yang tinggi, mengatasi defisit neraca perdagangandan neraca pembayaran dll. 

Sedangkan pada negara berkembang peranan kebijakan fiskal lebih mengarah pada upaya untuk meningkatkan investasi melalui capital formation. Dengan investasi yang tinggi maka output nasional akan meningkat yang pada akhirnya pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi dapat berjalan dengan baik untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat. 
 
3. Tujuan kebijakan fiskal 

Adapun tujuan kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah adalah: 

a. Memperbaiki kedaan perekonomian. 

Hal ini dapat dilakukan dengan mengatur tingkat konsumsi pemerintah (G), jumlah transfer pemerintah (Tr), dan jumlah pajak (Tx) yang diterima sehingga dapat memengaruhi tingkat pendapatan nasional (Y). 

b. Meningkatkan kesempatan kerja. 

Implementasinya adalah dengan menggerakkan pos penerimaan dan pengeluaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tujuan dari semua itu adalah untuk meningkatkan laju investasi untuk meningkatkan output nasional yang pada akhirnya dapat menyerap kesempatan kerja. 

c. Menjaga kestabilan harga-harga secara umum dan laju inflasi. 

Implementasi dari kebijakan ini adalah dengan menetapkan pajak langsung progresif dan pajak komoditas dengan harapan dapat menjaga stabilitas harga dan dapat menekan laju inflasi yang timbul di masyarakat. 

d. Meningkatkan distribusi pendapatan nasional. 

Implementasi dari kebijakan ini untuk meningkatkan pendapatan nyata masyarakat dan semua ini dapat tercipta apabila inverstasi dari pemerintah dalam pembangunan dapat dilakukan secara merata dan berimbang pada berbagai sektor dan seluruh wilayah negara. 
 
4. Instrumen kebijakan fiskal 

Terdapat tiga instrumen kebijakan fiskal yang diterapkan pemerintah, yaitu: 

a. Sistem perpajakan.  
  
Dengan menaikkan tarif pajak, pemerintah bermaksud memperkuat kas pemerintah dan dapat memperbesar pengeluaran yang bersifat umum. Sebaliknya pemerintah juga bisa mengurangi tarif pajak, dimana pemerintah bermaksud memberi kesempatan perusahaan berinvestasi sekaligus meningkatkan konsumsi. 
 
b. Politik anggaran.  
  

Pemerintah dapat menjalankan politik anggaran baik anggaran berimbang maupun anggaran tidak berimbang. Jika pemerintah menempuh anggaran berimbang, sisi pengeluaran dalam APBN direncanakan sama dengan sisi penerimaan. Tidak ada petunjuk dalam kondisi ekonomi seperti apa politik anggaran berimbang ditempuh oleh pemerintah. Namun bila pemerintah memilih anggaran berimbang, terdapat dua hal yang paling pokok yang ingin dicapai yaitu peningkatan disiplin dan kepastian anggaran.  

Sedangkan aggaran tidak berimbang dapat dibagi lagi atas anggaran defisit dan anggaran surplus. Anggaran defisit adalah anggaran yang lebih besar sisi pengeluaran dari pada sisi penerimaan, dan anggaran defisit ini dipilih jika pemerintah ingin mengejar pertumbuhan ekonomi. Anggaran surplus adalah kebalikan dari anggaran defisit dimana sisi penerimaan lebih besar dari pada sisi pengeluaran. Anggraan surplus dilakukan pemerintah untuk menekan laju inflasi di masyarakat karena kelebihan jumlah uang yang beredar. 
 
c. Pinjaman pemerintah 
  
Dalam kondisi tertentu terutama pemerintah mengutamakan mengejar tingkat pertumbuhan perekonomian maka pemerintah dapat melakukan pinjaman pemerintah dengan menjual Surat Utang Negara (SUN). Kebijakan ini diambil dengan tujuan untuk membiayai pengeluaran pemerintah dan sekaligus bisa menekan laju inflasi di masyarakat. 
 
5. Jenis-jenis kebijakan anggaran berdasarkan perbandingan jumlah penerimaan dan pengeluaran dalam APBN. 
 
Terdapat empat macam jenis kebijakan anggaran yaitu: 

a. Anggaran berimbang 

Anggaran berimbang disusun dengan jumlah total pendapatan sama dengan jumlah pengeluaran total sehingga stabilitas ekonomi dapat terjaga dengan baik. 
 
b. Anggaran dinamis 
 Anggaran dinamis memiliki ciri-ciri anggaran yang selalu meningkat dibanding dengan tahun anggaran sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan berusaha meningkatkan pendapatan dan melakukan penghematan pada sisi pengeluaran sehingga tabungan pemerintah dapat meningkat. 
 
c. Anggaran defisit 
  

Anggaran defisit memiliki ciri dimana anggaran disusun dengan jumlah pengeluaran lebih besar dibanding dengan pendapatan negara. Hal ini umumnya diatasi dengan beberapa kebijakan, diantaranya: menciptakan uang baru, melakukan pinjaman (dalam/luar negeri). Mulai tahun 2000 APBN di Indonesia disusun dengan menggunakan format anggaran defisit yang dibiayai dengan sumber-sumber pembiayaan dalam negeri. Anggaran defisit ini dipilih jika pemerintah ingin mengejar pertumbuhan ekonomi. 
 
d. Anggaran surplus 

Anggaran surplus memiliki ciri dimana jumlah pendapatan lebih besar dari jumlah pengeluaran total pemerintah. Anggaran surplus dilakukan pemerintah untuk menekan laju inflasi di masyarakat karena kelebihan jumlah uang yang beredar. 
 

C. Rangkuman 

1. Pengertian kebijakan fiskal 

Kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah dalam pengelolaan keuangan negara. Kebiajakan fiskal terbatas pada sumbersumber penerimaan dan alokasi pengeluaran negara yang tercantum dalam APBN dan semua itu untuk mengarahkan kondisi perekonomian menjadi lebih baik. 
 
2. Peran kebijakan fiskal 

Bagi negara maju peranan kebijakan fiskal pemerintah makin besar dalam mekanisme pembentukan tingkat pendapatan nasional terutama dimaksudkan agar pemerintah lebih mampu memengaruhi jalannya perekonomian.  

Sedangkan pada negara berkembang peranan kebijakan fiskal lebih mengarah pada upaya untuk meningkatkan investasi melalui capital formation.  
 
3. Tujuan kebijakan fiskal 

Adapun tujuan kebijakanfiskalyang dialakukan pemerintah adalah: 
  • Memperbaiki kedaan perekonomian. 
  • Meningkatkan kesempatan kerja. 
  • Menjaga kestabilan harga-harga secara umum dan laju inflasi. 
  • Meningkatkan distribusi pendapatan nasional. 
4. Instrumen kebijakan fiskal 
Terdapat tiga instrumen kebijakan fiskal yang diterapkan pemerintah, yaitu: 
  • Sistem perpajakan.  
  • Politik anggaran.  
  • Pinjaman pemerintah 
5. Jenis-jenis kebijakan anggaran berdasarkan perbandingan jumlah penerimaan dan pengeluaran dalam APBN. 
Terdapat empat macam jenis kebijakan anggaran yaitu: 
  • Anggaran berimbang 
  • Anggaran dinamis 
  • Anggaran defisit 
  • Anggaran surplus  

D. Penugasan Mandiri  

Sebagai bentuk penguatan terhadap materi pada kegiatan belajar 2 yang kalian pelajari maka kami akan memberikan tugas mandiri untuk anak-anak kerjakan. 
 
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar! 
  1. Apakah yang dimaksud dengan kebijakan fiskal? 
  2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peran kebijakan fiskal. 
  3. Tuliskanlah tujuan kebijakan fiskal. 
  4. Jelaskan menurut pendapat kalian langkah-langkah yang bisa diambil pemerintah melalui kebijakan fiskal untuk mengurangi laju inflasi. 
  5. Jelaskan menurut pendapat kalian langkah-langkah yang bisa diambil pemerintah melalui kebijakan fiskal untuk mengurangi deflasi. 
  6. Apakah yang dimaksud dengan kebijakan anggaran defisit dan anggaran surplus? Dalam kondisi bagaimana kebijakan anggaran tersebut bisa diterapkan? 
Tugas mandiri tersebut dikerjakan pada lembar kertas dan dikumpulkan kepada guru kalian untuk diperiksa! 
 

E. Latihan Soal  

Kegiatan pembelajaran 2 sudah selesai kalian bahas, untuk memastikan kalian sudah menguasai materi tentang kebijakan fiskal silahkan kalian mengerjakan soal latihan di bawah ini! 
 
Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat! 

1. Yang dimaksud kebijakan fiskal adalah kebijakan  . . . . 
A. menaikkan tarif pemungutan pajak 
B. menurunkan tarif pemungutan pajak 
C. menghemat pengeluaran pemerintah 
D. melonggarkan pengeluaran pemerintah 
E. kebijakan untuk mengatur penerimaan dan pengeluaran dalam APBN 
 
2. Salah satu tujuan dari kebijakan fiskal yang paling utama adalah . . . .  
A. mengusahakan kesempatan kerja 
B. memperbanyak jumlah uang beredar 
C. mengurangi jumlah uang beredar 
D. menaikkan nilai mata uang 
E. menambah uang masuk ke kas Negara 
 
3. Berikut ini yang menjadi contoh kebijakan fiskal adalah . . . . 
A. menaikkan tarif pajak 
B. membeli surat-surat berharga seperti SBI 
C. menaikkan suku bunga bank 
D. menaikkan cadangan kas di bank 
E. menjual surat-surat berharga seperti SBI 
 
4. Berikut ini adalah kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.  
1. menaikkan tarif pemungutan pajak 
2. menjual surat-surat berharga seperti SBI 
3. menurunkan tarif pemungutan pajak 
4. menaikkan cadangan kas 
5. memperketat pengeluaran konsumsi pemerintah Yang merupakan kebijakan fiskal adalah  . . . . 
A. 1, 2, dan 3 
B. 1, 2, dan 4 
C. 1, 3, dan 5 
D. 2, 3, dan 4 
E. 3, 4, dan 5 
 
5. Berikut ini yang bukan tujuan kebijakan fiskal adalah . . . . 
A. meningkatkan harga valuta asing 
B. memperbaiki keadan ekonomi 
C. mengusahakan kesempatan kerja 
D. menjaga kestabilan harga 
E. memperbaiki neraca pembayaran 
 
6. Berikut ini adalah peran kebijakan fiskal yaitu . . . . 
A. peran alokasi 
B. kesanggupan bayar 
C. ketersediaan alat-alat pembayaran 
D. inpres desa tertinggal 
E. pemerataan pendapatan 

 
7. APBN oleh pemerintah digunakan sebagai alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian, dalam hal ini pemerintah melaksanakan fungsi . . . .  
A. stabilisasi 
B. distribusi 
C. perencanaan 
D. pengawasan 
E. otorisasi 
 
8. Kebijakan fiskal yang digunakan untuk mengurangi jumlah uang beredar adalah …. 
A. melonggarkan pemberian kredit 
B. menjual surat-surat berharga 
C. menaikkan cadangan kas 
D. menaikkan tingkat diskonto 
E. menaikkan tarif pajak 
 
9. Berikut ini yang bukan kebijakan fiskal adalah . . . . 
A. meningkatkan tarif pajak 
B. menurunkan tarif pajak 
C. memperketat penggunaan belanja pemerintah 
D. menurunkan konsumsi pemerintah 
E. politik pasar terbuka 
 
10. Devaluasi adalah . . . . 
A. menaikkan nilai mata uang dalam negeri terhadap nilai mata uang asing 
B. membekukan tabungan dalam batas tertentu 
C. mengawasi penggunaan uang valuta asing 
D. mengevaluasi kembali belanja pemerintah 
E. menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri 

Kunci Jawaban  

1. E
Kebijakan fiskal adalah kebijakan untuk mengatur penerimaan dan pengeluaran dalam APBN 

2. A
Mengusahakan kesempatan kerja merupakan salah satu tujuan dari kebijakan fiskal yang paling utama. 

3. A
menaikkan tarif pajak merupakan contoh kebijakan fiskal. 

4. C
Yang termasuk kebijakan fiskal: menaikkan tarif pemungutan pajak, menurunkan tarif pemungutan pajak, memperketat pengeluaran konsumsi pemerintah, dan pinjaman pemerintah. 

5. A
Tujuan kebijakan fiskal adalah memperbaiki keadan ekonomi, mengusahakan kesempatan kerja, menjaga kestabilan harga, memperbaiki neraca pembayaran. 

6. E
Pemerataan pendapatan merupakan salah satu peran kebijakan fiskal. 

7. A
APBN oleh pemerintah digunakan sebagai alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian, dalam hal ini pemerintah melaksanakan fungsi stabilisasi. 

8. E
Menaikkan tarif pajak merupakan salah satu kebijakan fiskal yang digunakan untuk mengurangi jumlah uang beredar. 

9. E
Contoh bentuk kebijakan fiskal meningkatkan tarif pajak, menurunkan tarif pajak, memperketat penggunaan belanja pemerintah, menurunkan konsumsi pemerintah. 

10. E
Devaluasi adalah kebijakan menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri yang dilakukan pemerintah. 

F. Penilaian Diri 

Tabel Penilaian Diri Penguasaan Materi Kebijakan Fiskal 


Demikianlah informasi yang bisa kami sampaikan, mudah-mudahan dengan adanya Materi Kebijakan Fiskal Mapel Ekonomi kelas 11 SMA/MA ini para siswa akan lebih semangat lagi dalam belajar demi meraih prestasi yang lebih baik. Selamat belajar!! 

#
Kebijakan Fiskal File ini dalam Bentuk .pdf File Size 74Kb
Diupload oleh www.rumpunnews.com

    Pencarian yang paling banyak dicari
    • kebijakan moneter kelas 11
    • kebijakan fiskal ekspansif contoh
    • kebijakan fiskal ekspansif adalah
    • kebijakan fiskal contoh
    • kebijakan fiskal kontraktif
    • macam-macam kebijakan fiskal
    • instrumen kebijakan fiskal dan moneter
    • fungsi kebijakan fiskal