Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Materi Menghitung Laba-Rugi BEP Mapel Prakarya kelas 10 SMA/MA

Materi Menghitung Laba-Rugi BEP Mapel Prakarya kelas 10 SMA/MA - Halo adik adik apa kabar? semoga dalam keadaan sehat selalu, nah pada kesempatan yang baik ini kakak ingin menyampaikan jangan lupa untuk menggunakan masker, menjaga jarak dan tentunya mencuci tangan untuk menghindari penyebaran wabah virus corona. Oiya kali ini kakak ingin membagikan materi tentang Menghitung Laba-Rugi BEP dari mata pelajaran Prakarya untuk adik adik kelas X SMA/MA. Semoga dengan adanya materi ini bisa bermanfaat yah. Semangat!!

Materi Menghitung Laba-Rugi BEP Mapel Prakarya kelas 10 SMA/MA
Materi Menghitung Laba-Rugi BEP Mapel Prakarya kelas 10 SMA/MA

Menghitung biaya produksi dengan baik dan benar akan sangat membantu dalam suksesnya berwirausaha. Modul ini sebagai pendamping buku teks pelajaran (BTP) atau buku sekolah elektronik (BSE) sebagai media pendukung bagi kalian dalam memahami bagaimana cara menghitung biaya produksi yang meliputi harga pokok, komponen biaya produksi dan menentukan harga jual hasil produksi serta perhitungan laba rugi dalam usaha kerajinan. 

Materi dalam modul ini akan dibahas bagaimana kalian bisa mengetahui cara menghitung biaya produksi produk kerajinan sebagai objek budaya lokal. 

Dalam mempelajari Materi ini kalian harus membaca modul ini dengan cermat. melalui kegiatan membaca dan mempelajari materi, kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan latihan soal sebagai alat evaluasi disertai refleksi. 

Semoga modul ini bermanfaat, kalian dapat mengerti dan memahami isi modul serta menerapkannya. 

Istilah

  • Biaya : Sebuah bentuk pengeluaran yang dilakukan oleh suatu pihak, baik individu maupun perusahaan, untuk mendapatkan manfaat lebih dari tindakannya tersebut. 
  • Biaya Produksi : Seluruh biaya yang harus dikeluarkan sebuah bisnis atau perusahaan dalam menghasilkan produk dan jasa. Biaya yang mencakup semua hal yang dikeluarkan dari awal sampai akhir barang siap dijual ke konsumen. 
  • Harga Pokok : jumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk tenaga kerja, bahan dan overhead dalam proses pembuatan produk atau jasa yang dijual ke pelanggan sepanjang suatu periode. 
  • Harga Jual : Besarnya harga yang akan dibebankan kepada komsumen yang diperoleh atau dihitung dari biaya produksi ditambah biaya nonproduksi dan laba yang diharapkan. 
  • Bahan Baku : bahan yang digunakan dalam membuat produk. 
  • Biaya Bahan Baku : Biaya produksi langsung yang dikeluarkan untuk membuat sebuah produk atau memastikan jasa bisa tersampaikan dengan baik ke tangan konsumen. 
  • Tenaga Kerja : merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. 
  • Biaya Tenaga Kerja : Kompensasi berupa gaji, diberikan kepada tenaga kerja yang terlibat proses produksi termasuk gaji, tunjangan dan asuransi (jika ada). 
  • Overhead : Pengeluaran yang sedang berjalan dalam sebuah usaha/bisnis. Biaya Overhead : Biaya produksi selain biaya tenaga kerja dan bahan baku, namun diperlukan untuk membuat sebuah produk yang mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. 
  • Laba-rugi : suatu laporan keuangan yang di dalamnya menjelaskan tentang kinerja keuangan suatu entitas bisnis dalam satu periode akuntansi. 

A. Tujuan Pembelajaran 

Setelah kegiatan pembelajaran 3 ini diharapkan   Memahami pengertian BEP 
  • Mampu menjelaskan fungsi analisis dari BEP 
  • Mampu menjelaskan beberapa jenis dari BEP 
  • Mampu menghitung BEP dengan rumus 

B. Uraian Materi 

1. Pengertian BEP (Break Even Point) Menurut beberapa ahli 

Sebelum membahas lebih lanjut, kami akan memberikan informasi terlebih dahulu mengenai pengertian BEP menurut beberapa ahli, yaitu: 
  • Menurut Yamit (1998:62), pengertian BEP (Break Even Poin) adalah suatu kondisi yang dimana total pendapatan besarnya tidak berbeda dengan total biaya (TR=TC). 
  • Menurut Mulyadi (1997:72), pengertian BEP (Break Even Poin) adalah suatu kondisi yang dimana suatu usaha tidak mendapatkan laba sama sekali dan tidak mengalami rugi. Dengan kata lain bisa dikatakan bahwa suatu usahakan akan seimbang apabila jumlah pendapatan atau revenue tidak berbeda dengan jumlah biaya, atau jika laba kontribusi hanya bisa digunakan untuk dapat menutup biaya tetap saja. 
  • Menurut Simamora (2012:170), pengertian BEP (Break Even Poin) atau titik impas adalah volume penjualan yang dimana jumlah pendapatan dengan jumlah bebannya tidak berbeda, tidak ada laba ataupun rugi bersih. 
  • Menurut Garrison (2006:335), pengertian BEP (Break Even Poin) adalah suatu tingkat penjualan yang dimana laba sama seperti nol, atau total penjualan tidak berbeda dengan total beban atau sebuah titik yang mana jumlah total margin kontribusi sama seperti total beban tetap. 
  • Menurut Hansen dan Mowen (1994:16), pengertian BEP (Break Even Poin) is where total revenues equal total cost, the poin is zero profits. Pengertiannya dalam bahasa Indonesia yaitu BEP adalah suatu kondisi yang dimana total pendapatan biaya total tidak sama, pada intinya yaitu nol keuntungan atau tidak mendapat keuntungan sama sekali. 
  • Menurut Harahap (2004), pengertian BEP (Break Even Poin) adalah suatu keadaan yang dimana perusahaan tidak mendapatkan laba tetapi tidak mengalami kerugian. Hal ini berarti semua biaya yang sudah dikeluarkan khusus untuk operasi produksi dapat ditutupi oleh pendapatan dari penjualan semua produk. 

2. Fungsi analisis dari BEP 

Rumus BEP atau biasa disebut dengan analisis break even point adalah analisis balik modal yang digunakan untuk dapat menentukan hal-hal seperti berikut ini: 
  • Pertama jumlah dari penjualan minimum penting sekali untuk dipertahankan supaya perusahaan nantinya terhindar dari kerugian. Untuk jumlah penjualan minimum tersebut berarti juga bahwa jumlah produksi minimum harus dibuat.  Jumlah penjualan yang wajib dicapai untuk bisa mendapatkan keuntungan yang sudah direncakan sebelumnya atau bisa dibilang bahwa tingkat dri produksinya harus ditetapkan untuk mendapatkan keuntungan tersebut. 
  • Mengukur serta menjaga dengan tujuan supaya penjualan dan juga tingkat dari produksinya tidak akan lebih kecil daripada BEP (Break Even Poin). 
  • Menganalisis langsung perubahan harga jual, harga pokok dan juga besar nya hasil dari penjualan atau tingkat produksinya. Sehingga analisis yang tetap dilakukan terhadap BEP adalah suatu perencanaan penjualan sekaligus sebagai alat perencanaan tingkat produksi. Tujuan utamanya adalah supaya perusahaan secara minimal nantinya tidak akan mengalami kerugian. Selanjutnya karena harus mendapatkan keuntungan maka bukan berarti suatu perusahaan diharuskan berproduksi di atas BEP nya. 

3. Jenis BEP 

Break even point mempunyai 2 jenis dalam menghitungnya :  
  • BEP Unit : BEP yang dinyatakan dalam jumlah penjualan produk di nilai   tertentu. 
  • BEP Rupiah : BEP yang dinyatakan dalam jumlah penjualan atau harga penjualan tertentu. 

4. Cara Menghitung BEP (Break Even Point) Rumus / Cara Menghitung BEP  


Suatu usaha dikatakan layak jika nilai BEP produksi lebih besar daripada jumlah unit yang sedang diproduksi saat ini dan BEP harga harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini. BEP Produksi dan BEP harga dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : 


Contoh Simulasi Menghitung BEP 

Jika biaya produksi yang dikeluarkan untuk pembuatan produk sepatu batik sebesar Rp. 7.881.000,- per paket, sedangkan total produksi menghasilkan 100 buah per paket, dan jika harga produk sepatu batik dihargai Rp. 100.000,-/ pasang, maka : 
 
 
Total BEP Harga sebesar Rp. 85.000,- 
“Ditarik kesimpulan sepatu batik akan mengalami BEP pada harga jual Rp. 85.000 dengan jumlah produk sepatu sebanyak 85 sepatu.  

C. Rangkuman 

Rangkuman modul materi pembelajaran III ini supaya kalian dapat mengetahui cara menghitung BEP (Break Even Poin) yang baik dan benar lengkap beserta pengertian, fungsi, dan juga jenisnya. BEP ialah titik impas di mana posisi jumlah pendapatan dan biaya sama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian dalam suatu perusahaan. Break Even Point memerlukan komponen penghitungan dasar seperti berikut ini: 
  1. Fixed Cost. Komponen ini merupakan biaya yang tetap atau konstan jika adanya tindakan produksi atau meskipun perusahaan tidak berproduksi. Contoh biaya ini yaitu biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin, dll. 
  2. Variabel Cost. Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang direncanakan meningkat, berarti variabel cost pasti akan meningkat. Contoh biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, dll. 
  3. Selling Price. Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi. 

D. Penugasan Mandiri 

Posisikan anda sebagai pengusaha, buatlah estimasi biaya dalam usaha anda dan hitunglah BEP nya sampai produk usaha kalian berjalan tanpa mengalami kerugian” Laporkan tugasmu dalam bentuk portofolio min 3 halaman. 
 

E. Latihan Soal 

1. Jelaskan tentang pengertian BEP? 
2. Jelaskan tentang jenis-jenis Break event point ? 
3. Jelaskan mengenai analisis BEP menurutmu? 
4. Untuk apa BEP digunakan? 
5. Bagaimana cara menghitung laba-rugi melihat rumus BEP? 
 

F. Penilaian Diri 

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab! 

Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian yang masih "Tidak". Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya. 


Demikianlah informasi yang bisa kami sampaikan, mudah-mudahan dengan adanya Materi Menghitung Laba-Rugi BEP Mapel Prakarya kelas 10 SMA/MA ini para siswa akan lebih semangat lagi dalam belajar demi meraih prestasi yang lebih baik. Selamat belajar!! 

#
 Menghitung Laba-Rugi BEP File ini dalam Bentuk .pdf File Size 74Kb
Diupload oleh www.rumpunnews.com

    Pencarian yang paling banyak dicari
    • Cara menghitung bep dengan excel
    • menghitung bep rupiah
    • contoh perhitungan bep
    • bep rupiah adalah
    • contoh bep
    • cara menghitung bep brainly
    • bep produksi
    • cara menghitung bep makanan