Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Materi Perhitungan Biaya Produksi Kerajinan Inspirasi Non Benda Mapel Prakarya kelas 10 SMA/MA

Materi Perhitungan Biaya Produksi Kerajinan Inspirasi Non Benda Mapel Prakarya kelas 10 SMA/MA - Halo adik adik apa kabar? semoga dalam keadaan sehat selalu, nah pada kesempatan yang baik ini kakak ingin menyampaikan jangan lupa untuk menggunakan masker, menjaga jarak dan tentunya mencuci tangan untuk menghindari penyebaran wabah virus corona. Oiya kali ini kakak ingin membagikan materi tentang Perhitungan Biaya Produksi Kerajinan Inspirasi Non Benda dari mata pelajaran Prakarya untuk adik adik kelas X SMA/MA. Semoga dengan adanya materi ini bisa bermanfaat yah. Semangat!!

Materi Perhitungan Biaya Produksi Kerajinan Inspirasi Non Benda Mapel Prakarya kelas 10 SMA/MA
Materi Perhitungan Biaya Produksi Kerajinan Inspirasi Non Benda Mapel Prakarya kelas 10 SMA/MA

Kalian adalah penerus bangsa yang sangat cerdas, yang mampu menyerap materi dengan cepat. Dikompetensi dasar sebelumnya (3.1, 3.2, 3.3) kalian sudah dapat memahami dan mengidentifikasi serta menjelaskan produk yang berada disekitar atau lingkunganmu, Untuk materi kali ini kalian mempelajari biaya dimana setiap wirausaha yang dilakukan memerlukan biaya dengan skala kecil, sedang dan besar, sehingga dapat kalian terapkan ilmu prakarya dan kewirausahaan dalam kehidupan sehari-hari sebagai tambahan penghasilan walaupun diusia muda. Biaya dan sumber biaya untuk berwirausaha beragam jenisnya, mari kita pelajari bersama dengan semangat. 

Istilah

  • Kerajinan : Kegiatan yang menitikberatkan kepada keterampilan 
  • Produk : Barang yang dapat diperjualbelikan 
  • Korelasi : Hubungan yang linier 
  • Biaya : Pengorbanan yang dilakukan dalam proses produksi 
  • Break even point : Titik impas 
  • Inspirasi : Ide kreatif yang timbul dengan sendirinya 
  • Avarage cost : Biaya rata-rata 
  • Margin cost : Peningkatan biaya total dari yang berasal dari produksi satu unit output produksi 
  • Variable cos : Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan produksi  yang habis satu kali pemakaian 
  • Fixed cost : Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan produksi yang tidak habis dalam satu kali pemakaian 
  • Overhead cost : Pengeluaran yang sedang berjalan dalam operasi wirausaha 
  • Harga : Nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang atau jasa 
  • Wirausaha : Aktivitas dalam mengelola produk 
  • Kreatif : Menciptakan sesuatu yang berbeda 
  • Inovatif : Memulai sesuatu yang baru 
  • Penjualan : Aktivitas atau usaha untuk menjual produk 
  • Ide : Kesempatan 

A. Tujuan Pembelajaran 

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 1 diharapkan: 
Kalian dapat melakukan perhitungan biaya produksi kerajinan inspirasi non benda 

B. Uraian Materi 

Perhitungan biaya produksi hal yang sangat penting karena akan mempengaruhi tinggi atau rendahnya harga jual produk, biaya produksi akan dibebankan kepada konsumen artinya setiap pembiayaan akan dihitung kemudian akan di bagi dengan jumlah produk yang diproduksi muncullah harga jual.  Coba kalian perhatikan contoh soal dibawah ini! 

1. Harga jual produk 

Seorang pengrajin miniature rumah gadang mendapat pesanan produk sebanyak 100 buah/minggu biaya peralatan dan mesin sebanyak Rp. 15.000.000, bahan Baku yang diperlukan dalam jumlah banyak dan biaya yang dikeluarkan sebanyak Rp. 5.000.000, biaya operasional yang tidak terduga dari produksinya sebanyak 1.000.000, maka berapakah harga jual dari miniature tersebut dan berapakah biaya variable per unit produk miniature tersebut? Pembahasan.
 
Diketahui: 
  • Biaya tetap Rp. 15.000.000 
  • Biaya variable Rp. 5.000.000 
  • Biaya oberhead Rp. 1.000.000 
  • Jumlah produk yang dibuat 1000 pcs/ hari  
Ditanyakan: 
  • Harga variable per unit 
  • Harga jual produk 
Jawaban  
Harga variable per unit = 5.000.000/100pcs = 5.000/pcs 
HJP = 21.000.000/100pcs = 210.000/pcs 
 

2. Break event point 

Andika seorang pemahat patung memproduksi patung dengan jumlah yang banyak kemudian ia memiliki persediaan stok barang dan ingin mengetahui jumlah sales yang diperlukan untuk menutup biaya operasional sebesar Rp.50.000.000,- dan ingin mendapat keuntungan sebesar Rp.20.000.000,-  Penjabaran biaya yang dikeluarakan untuk operasinya adalah sebagai berikut: 
  • Total biaya tetap             = 50.000.000 
  • Biaya variabel per unit =  30.000 
  • Harga jual per unit         = 50.000 
  • Keuntungan yang di inginkan = 20.000.000 
Carilah nilai break even point terlebih dahulu, saat nilai break even point sudah diketahui maka selanjutnya  dapat mengetahui juga nilai margin kontribusi. 
  • Break even point = 50.000.000 : (margin kontribusi) 
  • Break even point = 50.000.000 : (50.000 – 30.000) 
  • Break even point = 50.000.000 : 20.000 
  • Break even point = 2500 Unit 
Artinya Andika harus menjual 2500 Unit agar tidak mengalami kerugian, tetapi jika hanya menjual 2500 unit Andika  juga tidak akan memperoleh keuntungan. 
Poin penting selanjutnya bagi andika  yang mengawasi produksi adalah menghitung dalam bentuk rupiah atau mata uang lainya. Kendalanya semua biaya baik itu biaya tetap ataupun variabel harus dengan jenis mata uang.  
  • BEP dalam rupiah = Harga jual per unit x BEP unit 
  • BEP dalam rupiah = 50.000 x 2.500 unit 
  • BEP dalam rupiah = Rp.125.000.000 
Selanjutnya yang merupakan point penting dalam perhitungan break even point (BEP) adalah bagaimana menerapkan BEP untuk menghasilkan keuntungan yang dinginkan dengan menggunakan break even analysis. N unit yang dibutuhkan = (20.000.000 : margin kontibusi) + break even point unit 
  • N unit = (20.000.000 : 20.000) + 2.500 
  • N unit = 1.000 +2.500 
  • N unit = 3.500 
Dengan menggunakan korelasi dari metode BEP dan break even analysis,  Andika dapat mengetahui berapa banyak unit yang harus terjual agar ia  mendapat keuntungan yang di inginkan. Dalam  kasus ini Andika  harus menjual sebanyak 3.500 unit agar memperoleh keuntungan sebesar Rp.20.000.000. Break Even Point berguna untuk menganalisis studi kelayakan sebuah aktivitas usaha dalam perencanaan bisnis.  Selain itu BEP juga berfungsi sebagai landasaan strategis penjualan misalnya penentuan harga barang, pengambilan keputusan, dan metode produksi. 

C. Rangkuman 

  1. Komponen biaya produksi mempengaruhi harga jual produk. 
  2. Break event point dihitung untuk mengetahui produksi yang dilakukan mengalami kerugian atau profit. 
  3. Komponen produksi harus benar-benar terinci agar tidak terjadi kesalahan menghitung. 
  4. Break event point dihitung untuk mengetahui jumlah per unit yang seharusnya diproduksi dengan modal yang sudah dikeluarkan. 

D. Penugasan Mandiri 

Sekarang, cobalah kalian amati keadaan sekeliling kalian, kerajinan apakah yang terkenal di wilayahmu, kemudian kerajinan berdasarkan kebutuhan atau keinginan  apakah yang paling mudah kalian pahami, mengapa? 



E.  Latihan Soal 

Berilah tanda silang (x) pada soal dibawah ini! 
1.Berikut ini data penjualan barang 


Penerimaan marginal (MR) saat barang yang diproduksi 2 adalah… 
A. 300 
B. 400 
C. 450 
D. 900 
E. 1.200 
 
2. Untuk memproduksi suatu barang, pengusaha mengeluarkan biaya tetap  Rp 1.000.000,00 dan biaya variabel rata-rata Rp 400.000,00. Apabila harga jual Rp 500.000,00 maka produksi minimal untuk dapat mencapai titik impas adalah.. 
A. 5 
B. 10 
C. 25 
D. 50 
E. 100 
 
3. Diketahui: 
Jumlah barang yang diproduksi = 100 pcs 
Biaya tetap = Rp 100.000,- Biaya variabel = Rp 10.000,- 
Harga barang = Rp 25.000,- Maka laba perusahaan adalah… 
A. Rp 100.000,- 
B. Rp 210.000,- 
C. Rp 260.000,- 
D. Rp 390.000,- 
E. Rp 450.000,- 
 
4. Untuk mengetahui harga jual produk kerajinan nonbenda miniature, maka menggunakan rumu : 
A. TC:jumlah produk x laba 
B. FC : Margin kontribusi per unit 
C. VC/jumlah produk 
D. FC : (Hjp  per unit – VC per unit ) 
E. VC + BO 
 
KUNCI JAWABAN 
 
1. B
MR saat barang yang diproduksi 1 unit menjadi 2 unit: 
MR = Total Revenue 2 – Total Revenue 1 = Rp900 – Rp500 = Rp400 

2. B
Diketahui: 
TFC = Rp 1.000.000,00 AVC = Rp. 400.000,00 p = Rp 500.000,00 
Ditanya: QBEP = … Jawab: 
QBEP = TFC / (p – AVC) 
QBEP = Rp 1000.000 / (Rp 500.000 – Rp 400.000) = 10 
 
3. D
Diketahui : 
Q = 100 
FC = Rp 100.000,00 VC = Rp. 10.000,00 p = Rp 5.000,00 Ditanya: L Jawab: 
L = (p . Q) – (FC + VC) 
L = (5.000 x 100) – (100.000 + 10.000) = 500.000 – 110.000 = 390.000 
 
4. A
TC: Jumlah produk x laba ( jika ada laba jika tidak ada laba maka tidak perlu dicantumkan) 

F. Penilaian Diri  

Berilah tanda (√) pada kolom dibawah ini! 


Demikianlah informasi yang bisa kami sampaikan, mudah-mudahan dengan adanya Materi Perhitungan Biaya Produksi Kerajinan Inspirasi Non Benda Mapel Prakarya kelas 10 SMA/MA ini para siswa akan lebih semangat lagi dalam belajar demi meraih prestasi yang lebih baik. Selamat belajar!! 

#
 Perhitungan Biaya Produksi Kerajinan Inspirasi Non Benda File ini dalam Bentuk .pdf File Size 74Kb
Diupload oleh www.rumpunnews.com

    Pencarian yang paling banyak dicari
    • contoh perhitungan biaya produksi
    • pemasaran langsung kerajinan dengan inspirasi budaya nonbenda
    • jelaskan mengenai pemasaran langsung untuk kerajinan budaya non benda
    • biaya overhead adalah
    • biaya yang melekat pada penggunaan input faktor tersebut