Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Materi Indeks Harga Mapel Ekonomi kelas 11 SMA/MA

Materi Indeks Harga Mapel Ekonomi kelas 11 SMA/MA - Hai adik adik apa kabar? semoga dalam keadaan sehat saja ya, masih bersama kakak rumpunnews, kali ini kakak ingin membagikan materi mengenai Indeks Harga yang di susun dari mata pelajaran Ekonomi untuk adik adik kelas XI SMA/MA, materi ini juga sudah dilengkapi dengan latihan soal serta kunci jawaban. Semoga bisa bermanfaat yah. Semangat!!

Materi Indeks Harga Mapel Ekonomi kelas 11 SMA/MA
Materi Indeks Harga Mapel Ekonomi kelas 11 SMA/MA

Anak-anak perhatikan kedua  gambar di atas! Gambar yang sisi sebelah kiri menunjukkan seseorang yang sedang mengamati pergerakan harga saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (IDX), sementara gambar di sebelahnya menunjukkan seseorang yang sedang memegang beberapa lembar uang kertas dengan nilai nominal yang sangat tinggi, akan tetapi hanya bisa digunakan untuk membeli sepotong kue. Melihat kedua gambar tersebut apa yang anak-anak pikirkan? 

Ya benar, dari kedua gambar tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan harga barang dan jasa setiap saat. Dan pemerintah tentu selalu berupaya untuk menjaga kondisi harga tetap stabil dan menjaga inflasi dalam batas yang terkendali (di bawah 1 digit). Inflasi yang tak terkendali akan mengakibatkan harga barang melambung tinggi seperti halnya tampak pada gambar sisi kanan dimana uang ratusan juta dollar Simbabwe hanya mampu membeli sepotong kue. 

Untuk mengukur laju inflasi diukur dari hasil pencatatan harga komoditas di berbagai kota di Indonesia. Tugas ini dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Perhitungan dilakukan setiap bulan dengan menggunakan indeks harga.  

Istilah
  • Angka Indeks: suatu angka relative yang dinyatakan dalam persentase dan biasanya untuk kesederhanaan lambang persentasenya dihilangkan. 
  • Cost Push Inflation: inflasi yang terjadi karena meningkatnya biaya produksi, sehingga harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan.  
  • Demand  Pull Inflation: inflasi terjadi disebabkan oleh naiknya permintaan total terhadap barang dan jasa. 
  • Demand Of Money: sejumlah uang tertentu yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk melakukan transaksi dalam perdagangan atau tujuan tertentu. 
  • Indek Harga: angka yang diharapkan dapat dipakai untuk memperlihatkan perubahan mengenai harga-harga barang, baik harga untuk satu macam barang maupun berbagai macam barang dalam waktu dan tempat yang sama atau berlainan. 
  • Indeks Harga Konsumen (IHK): indeks harga yang umum digunakan untuk menggambarkan pergerakan harga.  
  • Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB): harga indeks yang menggambarkan besarnya perubahan harga pada tingkat harga perdagangan besar/grosir dari komoditas-komoditas yang diperdagangkan di suatu negara/daerah. 
  • Indeks Harga Produsen (IHP): indeks harga yang menggambarkan tingkat perubahan harga di tingkat produsen.  
  • indeks harga saham gabungan (IHSG): indeks semua saham yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks. 
  • Indeks Harga Saham Individu (IHSI): indeks harga masing-masing saham yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI). 
  • Indeks Harga Saham: indeks harga yang mengukur perubahan harga saham di pasar modal. 
  • Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib): indeks harga yang meliputi pembelian/biaya konsumsi dan pembelanjaan untuk biaya produksi pertaniannya atau indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga kebutuhan rumah tangga petani, baik itu kebutuhan untuk konsumsi sehari-hari maupun kebutuhan untuk proses produksi pertanian.  
  • Indeks Harga Yang Diterima (It): indeks harga yang berhubungan dengan pengorbanan (harga pokok) yang telah dikorbankan dengan hasil diterima petani, atau indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga produsen atas hasil produksi petani.  
  • Indeks Irving Fisher: angka indeks yang ideal. Irving Fisher menghitung indeks kompromi dengan cara mencari rata-rata ukur dari indeks Laspeyres dan indeks Paasche. 
  • Indeks Laspeyres: indeks harga tertimbang dengan kuantitas barang pada tahun dasar (Qo) sebagai faktor penimbangnya 
  • Indeks Marshal: angka indeks dihitung dengan cara menggabungkan kuantitas tahun dasar dan kuantitas tahun n, kemudian mengalikannya dengan harga pada tahun dasar atau harga pada tahun n. 
  • Indeks Paasche: indeks harga tertimbang dengan kuantitas barang pada tahun yang diukur (Qn) sebagai faktor penimbangnya.   
  • Indeks Rantai: perhitungan angka indeks dengan menggunakan tahun sebelumnya sebagai tahun dasar.  
  • Inflasi Berat: inflasi antara 30%–100% per tahun (sudah mengacaukan perekonomian karena orang cenderung enggan menabung dan lebih senang menyimpan barang). 
  • Inflasi cepat (galloping inflation): inflasi yang kecepatannya 5% atau lebih per tahun 
  • Inflasi dari dalam negeri (domestic inflation): inflasi karena penciptaan uang baru dan adanya kebijakan anggaran deficit. 
  • Inflasi dari luar negeri (imported inflation): inflasi terjadi karena suatu negara mengimpor barang/jasa dari negara lain yang sedang mengalami inflasi. 
  • Inflasi lunak (wild inflation): inflasi yang kecepatannya kurang dari 5% per tahun. inflasi meroket (sky rocketing inflation) atau hiperinflasi: adalah inflasi yang kecepatannya lebih dari 10% per tahun. 
  • Inflasi ringan: inflasi di bawah 10% per tahun (belum mengganggu kegiatan  perekonomian  suatu negara  dan  masih  dapat  dengan  mudah  untuk dikendalikan). 
  • Inflasi sangat berat atau hiperinflasi: inflasi diatas 100% per tahun (mengacaukan kegiatan perekonomian suatu Negara dan sulit untuk dikendalikan/diatasi). 
  • Inflasi sedang: inflasi antara 10% – 30% per tahun (belum membahayakan, tetapi sudah menurunkan kesejahteraan masyarakat yang berpenghasilan tetap). 
  • Inflasi: suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. 
  • Kebijakan cadangan kas di bank (cash ratio policy): kebijakan bank sentral untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan menaikkan atau menurunkan jumlah cadangan  kas minimum yang ada di bank.  
  • Kebijakan Diskonto (discount policy): kebijakan bank sentral untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan mengubah (menaikkan atau menurunkan) tingkat suku bunga bank umum.  
  • Kebijakan dorongan moral (moral suasion): suatu kebijakan dimana bank sentral dapat memengaruhi jumlah uang beredar dengan berbagai pengumuman, pidato, dan edaran yang ditujukan kepada bank umum dan pelaku moneter lainnya. lsinya dapat berupa ajakan ataupun larangan untuk menahan atau melepaskan pinjaman dan tabungan. 
  • Kebijakan Fiskal: kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah untuk membelanjakan dananya tersebut dalam rangka melaksanakan pembangunan. Atau dengan kata lain, kebijakan fiscal adalah kebjakan pemerintah yang berkaitan dengan penerimaan atau pengeluaran negara. 
  • Kebijakan Kredit Selektif: kebijakan dapat diambil oleh bank sentral pada saat ekonomi sedang mengalami gejala inflasi. Kebijakan ini dilakukan dengan memperketat syarat-syarat pemberian kredit kepada masyarakat atau yang sering disebut dengan syarat 5C (Character, Capacity, Collateral, Capital dan Condition). 
  • Kebijakan Moneter: tindakan yang dilakukan oleh otoritas moneter (bank sentral) untuk mempengaruhi jumlah yang beredar dan kredit yang pada akhirnya akan mempegaruhi kegiatan ekonomi masyarakat. 
  • Kebijakan Operasi Pasar Terbuka (open market policy): salah satu kebijakan yang diambil bank sentral untuk mengurangi atau menambah jumlah uang beredar dengan cara menjual atau membeli surat-surat berharga seperti SBI. 
  • Kompetensi Dasar: kemampuan minimal dalam mata pelajaran yang harus dimiliki oleh lulusan; kemampuan minimum yang harus dapat dilakukan atau ditampilkan oleh siswa untuk standar kompetensi tertentu dari suatu mata pelajaran. 
  • Materi Pembelajaran: bahan ajar minimal yang harus dipelajari siswa untuk menguasai Kompetensi Dasar. 
  • Nilai Tukar Petani (NTP): angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase.  
  • Silabus Pembelajaran: susunan teratur materi pembelajaran mata pelajaran tertentu pada kelas/semester tertentu. 
  • Supply Of Money: sejumlah uang tertentu yang disediakan oleh pemerintah atau bank untuk dapat dimiliki oleh masyarakat. Penawaran uang dapat memengaruhi tingkat harga, tingkat bunga, dan tingkat kegiatan ekonomi suatu negara. Oleh karena itu, kenaikan penawaran uang dalam perekonomian perlu dikendalikan.  

A. Tujuan Pembelajaran 

Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan siswa mampu menganalisis indeks harga dan menyajikan hasil analisis indeks harga untuk dipakai dalam kehidupan sehari-hari dengan teliti dan cermat. 

B. Uraian Materi 

1. Pengertian Indeks Harga 

Kenaikan harga berbagai komoditas di masyarakat secara umum diukur dari hasil pencatatan harga komoditas di berbagai kota di Indonesia. Tugas ini dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Perhitungan dilakukan setiap bulan dengan menggunakan angka indeks. Angka indeks adalah suatu angka relative yang dinyatakan dalam persentase dan biasanya untuk kesederhanaan lambang persentasenya dihilangkan. Terdapat beberapa macam angka indeks, namun pada modul ini hanya akan dibahas tentang Indeks Harga. Indek harga adalah angka yang diharapkan dapat dipakai untuk memperlihatkan perubahan mengenai harga-harga barang, baik harga untuk satu macam barang maupun berbagai macam barang dalam waktu dan tempat yang sama atau berlainan. 

Terdapat tiga kemungkinan dalam hasil perhitungan indeks harga, yaitu: 
  • Jika indeks harga > 100 berarti harga mengalami kenaikan (terjadi inflasi). 
  • Jika indeks harga < 100 berarti harga mengalami penurunan (terjadi deflasi). 
  • Jika indeks harga = 100 berarti harga tetap (tidak naik dan tidak turun). 
Contoh:  
Bila harga barang tahun 2014 sebesar Rp8.000,00 per kilogram, kemudian pada tahun 2015 naik menjadi Rp10.000,00 per kilogram, maka indeks harga barang tersebut pada tahun 2015 dapat dihitung sebagai berikut: 
= 10.000/8000 x 100 = 125 
Jadi harga barang pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 25%. 
 
2. Jenis Indeks Harga 

Adapun jenis indeks harga dalam kegiatan ekonomi suatu negara secara umum dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu: 

a. Indeks Harga Konsumen (IHK) 

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan indeks harga yang umum digunakan untuk menggambarkan pergerakan harga. Dengan kata lain, IHK adalah indeks yang mengukur perubahan-perubahan yang terjadi pada harga eceran barang dan jasa yang diminta konsumen dari waktu ke waktu. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari sejumlah barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. IHK merupakan salah satu indikator ekonomi yang memberikan informasi mengenai harga barang dan jasa yang dibayar oleh konsumen. Perhitungan IHK dilakukan untuk merekam perubahan harga beli di tingkat konsumen (purchasing cost) dari sekelompok tetap barang dan jasa (fixed basket) yang pada umumnya dikonsumsi masyarakat. 

b. Indeks Harga Produsen (IHP)  

Indeks Harga Produsen (IHP) adalah indeks harga yang menggambarkan tingkat perubahan harga di tingkat produsen. Pengguna data dapat memanfaatkan perkembangan harga produsen sebagai indikator dini harga grosir maupun harga eceran. Selain itu dapat juga digunakan untuk membantu penyusunan neraca ekonomi (PDB), distribusi barang, margin perdagangan, dan sebagainya. IHP dikelompokkan ke dalam sektor Pertanian, Pertambangan dan Penggalian, dan Industri Pengolahan. 

c. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) 

Badan Pusat Statistik (BPS) menjelaskan bahwa IHPB adalah harga indeks yang menggambarkan besarnya perubahan harga pada tingkat harga perdagangan besar/grosir dari komoditas-komoditas yang diperdagangkan di suatu negara/daerah, Komoditas tersebut merupakan produksi dalam negeri ataupun yang diekspor dan komoditas yang berasal dari impor. 
 
Sumber: Data Sosial Ekonomi BPS Juli 2015 



 
d. Indeks harga yang diterima (It) dan dibayar petani (Ib)  

Indeks harga yang diterima (It) yaitu indeks harga yang berhubungan dengan pengorbanan (harga pokok) yang telah dikorbankan dengan hasil diterima petani, atau indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga produsen atas hasil produksi petani.  

Sedangkan Indeks harga yang dibayar petani (Ib), yaitu indeks harga yang meliputi pembelian/biaya konsumsi dan pembelanjaan untuk biaya produksi pertaniannya atau indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga kebutuhan rumah tangga petani, baik itu kebutuhan untuk konsumsi sehari-hari maupun kebutuhan untuk proses produksi pertanian.  

Dari perhitungan indeks harga yang diterima petani dan dibayar petani, maka dapat ditentukan Nilai Tukar Petani. Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase. NTP merupakan salah satu indikator relatif tingkat kesejahteraan petani. Semakin tinggi NTP maka semakin sejahtera tingkat kehidupan petani. 
Sumber: Data Sosial Ekonomi BPS Juli 2015 
 
e. Indeks harga saham 

Indeks harga saham yaitu indeks harga yang mengukur perubahan harga saham di pasar modal, yang terdiri dari:  
  1. Indeks Harga Saham Individu (IHSI) adalah indeks harga masing-masing saham yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI). 
  2. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks semua saham yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks. 
3. Tujuan Perhitungan Indeks Harga 

Dalam menyusun indeks harga perlu dirumuskan tentang apa yang akan diukur, bagaimana cara mengukur, dan untuk apa pengukuran tersebut dilakukan. Penyusunan indeks harga dalam ekonomi bertujuan antara lain sebagai berikut. 

  • Sebagai petunjuk atau barometer dari kondisi ekonomi umum. Hal ini mengandung maksud sebagai berikut: 
    • Indeks harga grosir dapat menggambarkan secara tepat tentang tren perdagangan. 
    • Indeks harga diterima petani dapat menggambarkan kemakmuran di bidang agraria. 
  • Sebagai pedoman bagi kebijakan dan administrasi perusahaan. 
  • Indeks harga dapat dipergunakan sebagai deflator, maksudnya bahwa pengaruh perubahan harga dapat dihilangkan dengan cara membagi nilai tertentu dengan indeks harga yang sesuai. Proses ini dinamakan proses deflasi dan pembaginya disebut deflator. 
  • Indeks harga dapat dipakai sebagai pedoman bagi pembelian barang-barang. Maksudnya adalah harga barang yang dibeli dapat dibandingkan dengan indeks harga eceran atau indeks harga grosir agar dapat diukur efisiensi pembelian barang-barang yang bersangkutan. 
  • Indeks harga barang-barang konsumsi merupakan pedoman untuk mengatur gaji buruh atau menyesuaikan kenaikan gaji buruh pada masa inflasi. 
4.  Metode Perhitungan Indeks Harga 

Perhitungan indeks harga dapat dilakukan dengan beberapa metode. Oleh karena itu, perlu dilakukan pilihan yang tepat agar tujuan angka indeks yang telah ditetapkan hasilnya dapat dipercaya. Pada dasarnya terdapat dua metode penghitungan angka indeks yaitu: 
  • Indeks Harga Agregatif Sederhana atau Indeks Harga Agregatif Tidak Tertimbang (simple aggregative methode). 
  • Indeks Harga Agregatif Tertimbang. 
Untuk lebih jelasnya, perhatikan pembahasan berikut ini. 

a.  Indeks Harga Agregatif Sederhana (Indeks Harga Agregatif Tidak Tertimbang). 

Metode ini sangat sederhana, indeks harga dihitung dengan rumus sebagai berikut: 
 
Rumus:

Keterangan : 
IA   = Indeks harga agregatif tidak ditimbang  
Pn  = harga yang dihitung angka indeksnya 
Po  = harga pada tahun dasar 
 
Contoh: 

 
Berdasarkan data di atas, maka angka indeks harga tahun 2015 adalah: 
IA = 2300/2200  x 100 = 104,55 
Jadi, harga tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 4,55%. 
 
b. Indeks Harga Agregatif Tertimbang 

Penghitungan indeks harga agregatif tertimbang dapat dilakukan dengan beberapa metode. Simaklah penjelasannya masing-masing pada pembahasan berikut ini. 

1) Metode Laspeyres (IL) 

Indeks Laspeyres adalah indeks harga tertimbang dengan kuantitas barang pada tahun dasar (Qo) sebagai faktor penimbangnya.  IL dihitung dengan rumus: 
  
Rumus:
Keterangan: 
IL  = Angka Indeks Laspeyres  
Pn = Harga pada tahun yang dihitung indeksnya 
Po = Harga pada tahun dasar 
Qo= Kuantitas pada tahun dasar 
 
Untuk lebih jelasnya tetang penghitungan angka indeks Laspeyres, perhatikan contoh di bawah ini. 

 
Berdasarkan data di atas, maka indeks Laspeyres (IL) dapat dihitung sebagai berikut. 
 IL = 210.000/200.000  x 100 = 105,00 
 
Berarti pada tahun 2015 telah terjadi kenaikan harga sebesar 5%. 
 
2) Metode Paasche (IP) 

Indeks Paasche adalah indeks harga tertimbang dengan kuantitas barang pada tahun yang diukur (Qn) sebagai faktor penimbangnya.  IP dihitung dengan rumus: 

Rumus:

Dimana: 
IP  = Angka Indeks Paasche  
Pn = Harga tahun yang dihitung angka indeksnya 
Po = Harga pada tahun dasar 
Qn= Kuantitas tahun yang dihitung angka indeksnya 

Berikut adalah contoh penghitungan angka indeks tertimbang dengan metode Paasche. 

 
 Berdasarkan datadi atas, maka indeks Paasche dapat dihitung sebagai berikut. 
IP = 242.5000/240.000  x 100 = 101,04 
 
Berarti pada tahun 2015 terjadi kenaikan harga sebesar 1,04%. 
 
Dari Metode Laspeyres dan Metode Paasche terdapat suatu kelemahan sebagai berikut. 
  • Angka indeks Laspeyres mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan lebih besar (over estimate), karena pada umumnya harga barang cenderung naik, sehingga kuantitas barang yang diminta mengalami penurunan. Dengan demikian besarnya Qo akan lebih besar dari pada Qn. 
  • Angka indeks Paasche mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan cenderung lebih rendah (underestimate), karena dengan naiknya harga akan menyebabkan permintaan turun, sehingga Qn lebih kecil dari pada Qo. 
Untuk menghilangkan kelemahan tersebut dilakukan dengan cara mengintegrasikan angka indeks tersebut, yaitu dengan menggunakan metode indeks Drobisch and Bowley. (ID), Indeks Irving Fisher (IF), dan Indeks Marshal Edgewarth (IM). 
 
3) Metode Drobisch and Bowley (ID) 

Angka indeks tertimbang dengan Metode Drobisch and Bowley dapat dirumuskan sebagai berikut. 

Rumus:

Keterangan : 
ID = Indeks Drobisch and Bowley 
IL = Indeks Laspeyres 
IP = Indeks Paasche 
 
Contoh soal: 
Berdasarkan penghitungan angka indeks Laspeyres dan Paasche, pada soal di atas dapat dihitung besarnya indeks Drobisch Bowley sebagai berikut. 
 

Berarti terdapat kenaikan harga 3,02% pada tahun 2015. 
 
4) Metode Irving Fisher (IF) 

Penghitungan angka indeks dengan Metode Irving Fisher merupakan angka indeks yang ideal. Irving Fisher menghitung indeks kompromi dengan cara mencari rata-rata ukur dari indeks Laspeyres dan indeks Paasche. 

Rumus:

Keterangan : 
IF = Angka indeks Irving Fisher 
IL = Angka indeks Laspeyres 
IP = Angka indeks Paasche 
 

 
Berdasarkan penghitungan angka indeks Laspeyres dan Paasche, maka dapat dihitung besarnya indeks Irving Fisher sebagai berikut. 
 
Berarti terdapat kenaikan harga 3,00% pada tahun 2015. 
 
5) Metode Marshal Edgewarth (IM) 

Menurut metod ini, angka indeks dihitung dengan cara menggabungkan kuantitas tahun dasar dan kuantitas tahun n, kemudian mengalikannya dengan harga pada tahun dasar atau harga pada tahun n. 

Rumus:

Keterangan : 
IM = Indeks Marshal Edgewarth 
Qo = Jumlah kuantitas pada tahun dasar 
Qn = Jumlah kuantitas tahun yang dihitung  
Po = Harga pada tahun dasar 
Pn = Harga pada tahun yang dihitung  
 
Untuk lebih jelasnya, perhatikan data pada tabel dibawah ini agar kamu dapat mencari angka indeks Marshal Edgewarth. 

 
Berdasarkan data di atas, maka angka indeks Marshal Edgewarth dapat dihitung sebagai berikut. 

 
Berarti terjadi kenaikan harga sebesar 2,84% pada tahun 2015. 
  
c.  Angka indeks rantai 

Angka indeks rantai adalah perhitungan angka indeks dengan menggunakan tahun sebelumnya sebagai tahun dasar. Misalnya menghitung angka indeks tahun 2013 tahun dasarnya 2012, angka indeks tahun 2014 tahun dasarnya 2013, angka indeks tahun 2015 tahun dasarnya 2014, dan seterusnya. Contohnya:
 

 Indeks rantai dapat dihitung sebagai berikut : 


C. Rangkuman 

1. Pengertian Indeks Harga 

Indek harga adalah angka yang diharapkan dapat dipakai untuk memperlihatkan perubahan mengenai harga-harga barang, baik harga untuk satu macam barang maupun berbagai macam barang dalam waktu dan tempat yang sama atau berlainan. 

2. Terdapat tiga kemungkinan dalam hasil perhitungan indeks harga, yaitu: 
a. Jika indeks harga > 100 berarti harga mengalami kenaikan (terjadi inflasi) 
b. Jika indeks harga < 100 berarti harga mengalami penurunan (terjadi deflasi) 
c. Jika indeks harga = 100 berarti harga tetap (tidak naik dan tidak turun) 

3. Jenis indeks harga dalam kegiatan ekonomi suatu negara secara umum dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu: 
a. Indeks Harga Konsumen (IHK) 
b. Indeks Harga Produsen (IHP)  
c. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) 
d. Indeks harga yang diterima (It) dan dibayar petani (Ib)  
e. Indeks harga saham 

4. Penyusunan indeks harga dalam ekonomi bertujuan antara lain sebagai berikut. 
a. Sebagai petunjuk atau barometer dari kondisi ekonomi umum.  
b. Sebagai pedoman bagi kebijakan dan administrasi perusahaan. 
c. Indeks harga dapat dipergunakan sebagai deflator. 
d. Indeks harga dapat dipakai sebagai pedoman bagi pembelian barang-barang.  
e. Indeks harga barang-barang konsumsi merupakan pedoman untuk mengatur gaji buruh atau menyesuaikan kenaikan gaji buruh pada masa inflasi. 

5. Metode Perhitungan Indeks Harga 
a. Indeks Harga Agregatif Sederhana (Indeks Harga Agregatif Tidak Tertimbang). 
Metode ini sangat sederhana, indeks harga dihitung dengan rumus sebagai berikut: 

Rumus:

Keterangan : 
IA   = Indeks harga agregatif tidak ditimbang  
Pn  = harga yang dihitung angka indeksnya 
Po  = harga pada tahun dasar 
 
b. Indeks Harga Agregatif Tertimbang 
Penghitungan indeks harga agregatif tertimbang dapat dilakukan dengan beberapa metode. Simaklah penjelasannya masing-masing pada pembahasan berikut ini. 
 
1) Metode Laspeyres (IL) 
Indeks Laspeyres adalah indeks harga tertimbang dengan kuantitas barang pada tahun dasar (Qo) sebagai faktor penimbangnya.  IL dihitung dengan rumus: 
 
Rumus:  

Keterangan: 
IL  = Angka Indeks Laspeyres  
Pn = Harga pada tahun yang dihitung indeksnya 
Po = Harga pada tahun dasar 
Qo= Kuantitas pada tahun dasar 
 
2) Metode Paasche (IP) 
Indeks Paasche adalah indeks harga tertimbang dengan kuantitas barang pada tahun yang diukur (Qn) sebagai faktor penimbangnya.  IP dihitung dengan rumus: 
 
Rumus:

Dimana: 
IP  = Angka Indeks Paasche  
Pn = Harga tahun yang dihitung angka indeksnya 
Po = Harga pada tahun dasar 
Qn= Kuantitas tahun yang dihitung angka indeksnya 
  
3) Metode Drobisch and Bowley (ID) 
Angka indeks tertimbang dengan Metode Drobisch and Bowley dapat dirumuskan sebagai berikut. 

Rumus:

Keterangan : 
ID = Indeks Drosbich and Bowley 
IL = Indeks Laspeyres 
IP = Indeks Paasche 
 
4) Metode Irving Fisher (IF) 
Penghitungan angka indeks dengan Metode Irving Fisher merupakan angka indeks yang ideal. Irving Fisher menghitung indeks kompromi dengan cara mencari rata-rata ukur dari indeks Laspeyres dan indeks Paasche. 

Rumus:

Keterangan : 
IF = Angka indeks Irving Fisher 
IL = Angka indeks Laspeyres 
IP = Angka indeks Paasche 
 
5) Metode Marshal Edgewarth (IM) 
Menurut metod ini, angka indeks dihitung dengan cara menggabungkan kuantitas tahun dasar dan kuantitas tahun n, kemudian mengalikannya dengan harga pada tahun dasar atau harga pada tahun n. 

Rumus:

Keterangan : 
IM = Indeks Marshal Edgewarth 
Qo = Jumlah kuantitas pada tahun dasar 
Qn = Jumlah kuantitas tahun yang dihitung  
Po = Harga pada tahun dasar 
Pn = Harga pada tahun yang dihitung  
 
c. Angka indeks rantai adalah perhitungan angka indeks dengan menggunakan tahun sebelumnya sebagai tahun dasar. Misalnya menghitung angka indeks tahun 2013 tahun dasarnya 2012, angka indeks tahun 2014 tahun dasarnya 2013, angka indeks tahun 2015 tahun dasarnya 2014, dan seterusnya. 
 

D. Penugasan Mandiri  

Sebagai bentuk penguatan terhadap materi pada kegiatan belajar 1, maka kami akan memberikan tugas mandiri untuk kalian kerjakan. 

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar! 
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan indeks harga! 
2. Jelaskan jenis-jenis indeks harga! 
3. Jelaskan tujuan perhitungan indeks harga! 
4. Jelaskan metode perhitungan indeks harga! 
 

E. Latihan Soal   

Kegiatan pembejaran 1 sudah selesai kalian bahas. Untuk memastikan kalian sudah menguasai materi tentang indeks harga, silakan kalian mengerjakan soal latihan di bawah ini! 
 
Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat! 

1. Perhatikan beberapa pernyataan berikut ini! 
(1) Mengukur harga barang yang diperdagangkan dalam eceran untuk dikonsumsi sendiri. 
(2) Mengetahui harga makanan, perumahan, sandang, dan aneka barang dan jasa. 
(3) Mengetahui harga barang secara grosir. 
(4) Menilai kesejahteraan petani dilihat dari nilai tukar. 
(5) Sebagai indikator inflasi. 
 
Dari pernyataan di atas, peranan Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah .... 
A. (1), (2), dan (3)  
B. (1), (2), dan (5) 
C. (2), (3), dan (4)  
D. (2), (4), dan (5) 
E. (3), (4), dan (5) 

 
2. Terdapat beberapa cara untuk menghitung indeks harga dan salah satunya adalah indeks harga agregatif sederhana (tak tertimbang). Rumus yang digunakan untuk menghitungnya adalah ....   
 
3. Berikut ini data perkembangan harga 3 macam barang dalam 3 tahun terakhir. 
 
Apabila tahun 2009 sebagai tahun dasar, dengan metode indeks harga agregatif sederhana (tak tertimbang), maka inflasi tahun 2010 adalah .... 
A. Inflasi ringan   
B. Hyper inflation 
C. Inflasi sedang   
D. Inflasi sangat ringan 
E. Inflasi berat 
 
4. Diketahui data sebagai berikut: 

Berdasarkan data di atas maka indeks harga tahun 2015 apabila menggunakan metode 
Laspayres (IL) adalah .... 
A. 104,45  
B. 105,62 
C. 105,86   
D. 106,12   
E. 107,21  
 
5.  Perhatikan beberapa pernyataan tentang indeks harga di bawah ini: 
  1. Angka indeks harga dapat dijadikan standar/pedoman untuk melakukan perbandingan harga dari waktu ke waktu. 
  2. Angka indek harga menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi atas harga pada pasar-pasar primer. 
  3. Indek harga merupakan petunjuk/indikator yang dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi secara umum. 
  4. Indek harga pedagang besar dapat memberikan gambaran/trend dalam perdagangan di tingkat eceran. 
  5. Indeks harga konsumen adalah ukuran statistik yang dapat menunjukkan perubahanperubahan yang terjadi pada harga eceran barang dan jasa yang diminta oleh konsumen dari waktu ke waktu. 
Pernyataan di atas yang yang benar adalah .... 
A. (1), (2), dan (3) 
B. (1), (3), dan (4) 
C. (1), (3), dan (5) 
D. (2), (3), dan (4) 
E. (3), (4), dan (5) 

Kunci Jawaban 
 
1. B
Peranan Indeks Harga Konsumen (IHK) 
  • Mengukur harga barang yang diperdagangkan dalam eceran untuk dikonsumsi sendiri. 
  • Mengetahui harga makanan, perumahan, sandang, dan aneka barang dan jasa. 
  • Sebagai indikator inflasi. 
2. A
Indeks harga agregatif sederhana (tak tertimbang) dihitung 
∑ 𝑃𝑛 dengan rumus 𝐼𝐴 

3. C
Metode indeks harga agregatif sederhana = (21.000/17.000) x 100 = 123,53. Inflasi 23,53% termasuk inflasi sedang. 

4. C


5. C
Pernyataan tentang indeks harga: 
  • Angka indeks harga dapat dijadikan standar/pedoman untuk melakukan perbandingan harga dari waktu ke waktu. 
  • Indeks harga merupakan petunjuk/indikator yang dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi secara umum. 
  • Indeks harga konsumen adalah ukuran statistik yang dapat menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi pada harga eceran barang dan jasa yang diminta oleh konsumen dari waktu ke waktu. 

F. Penilaian Diri 

Tabel Penilaian Diri Penguasaan Indeks Harga 

Demikianlah informasi yang bisa kami sampaikan, mudah-mudahan dengan adanya Materi Indeks Harga Mapel Ekonomi kelas 11 SMA/MA ini para siswa akan lebih semangat lagi dalam belajar demi meraih prestasi yang lebih baik. Selamat belajar!! 

#
Indeks Harga  File ini dalam Bentuk .pdf File Size 74Kb
Diupload oleh www.rumpunnews.com

    Pencarian yang paling banyak dicari
    • indeks harga laspeyres
    • pengertian indeks harga
    • jenis indeks harga
    • tujuan indeks harga
    • fungsi indeks harga
    • indeks harga dan inflasi
    • manfaat indeks harga